workshop sintelis daop 5 pwt
Jumat, 18 November 2011
Track Circuit (sirkit sepur)
Salah satu peralatan persinyalan yang berfungsi mendeteksi posisi kereta api adalah track circuit. Ada dua jenis track circuit yang terpasang di PT.Kereta Api Daop 5 Purwokerto yaitu track circuit DC dan track circuit DC code.
Senin, 14 November 2011
Perawatan wesel type T84M
Wesel adalah salah satu peralatan persinyalan di kereta api yang berfungsi memindah kereta api ke jalur yang diinginkan operator (PPKA). Untuk memindahkan jalur tersebut diperlukan suatu peralatan listrik yang disebut motor wesel. Motor wesel yang dipergunakan di PT.Kereta Api Indonesia (Persero) adalah type T84M produksi Westinghouse dan type BSG.9 produksi Siemens.
Lebih lanjut untuk pembahasan pada postingan kali ini adalah motor wesel type T84M.
T84M merupakan salah satu produk motor wesel yang mempunyai arti : Traiable Emergency Crank (dapat dilanggar oleh pergerakan kereta api dari belakang wesel).
Ada dua jenis penguncian luar wesel yaitu penguncian dengan menggunakan arrow(panah) dan penguncian dengan menggunakan claw (cakar)
Lebih lanjut untuk pembahasan pada postingan kali ini adalah motor wesel type T84M.
T84M merupakan salah satu produk motor wesel yang mempunyai arti : Traiable Emergency Crank (dapat dilanggar oleh pergerakan kereta api dari belakang wesel).
gambar penempatan motor wesel
gambar motor wesel type T84M
penguncian arrow
penguncian claw
Perawatan yang dilakukan untuk menjaga stabilitas kinerja motor wesel adalah perawatan bekala setiap dua minggu sekali meliputi pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak, pengencangan baut-baut penambat dan baut terminal kabel, penyetelan stang penggerak dan stang deteksi, penyetelan kampas kopling, kebersihan kontakan mikroswitch, dan kebersihan ruangan dalam motor wesel.
Setiap tiga bulan sekali diadakan pengukuran wesel berupa pengisian data ukuran-ukuran yang tertuang dalam bentuk lembar D.112A (claw) dan D.112B (arrow).
Pengukuran ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai kerapatan dan kerenggangan lidah wesel, kemampuan daya dorong motor wesel, arus dan tegangan konsumsi motor wesel dan negatif chek (kondisi terganggu).
Senin, 16 Mei 2011
Gambaran Sistem Persinyalan Westrace
Sistem persinyalan Westrace dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu : LCP (local control panel),interlocking,catudaya,komunikasi,dan peralatan external
1. LCP mempunyai fungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan yang ada di emplasemen stasiun ditampilkan secara visual di panel berupa indikator dan tombol-tombol perintah.
2. Interlocking berfungsi sebagai otak pengolah data segala perintah dari LCP dan deteksi dari peralatan luar melalui relay-relay interface.
3.catu daya berfungsi sebagai power supply bagi seluruh peralatan internal/eksternal,terdiri dari PLN,genset dan batere.
4. Peralatan komunikasi (Local communication console) berguna untuk komunikasi dengan stasiun sebelah ,pusat pengendali ataupun dengan gardu pintu perlintasan. Didalam perangkat komunikasi juga terdapat hubungan blok yang memungkinkan hanya ada satu rangkaian kereta dalam satu section blok.
5. Peralatan luar/ekternal terdiri dari wesel (pemindah jalur kereta api),sinyal cahaya(pemberi tanda apakah kereta api boleh berjalan atau tidak),track circuit dan axle counter (pendeteksi keberadaan kereta api).
Prinsip kerja peralatan sistem persinyalan Westrace :
Operator melakukan instruksi melalui penekan tombol,kemudian instruksi tersebut diolah oleh modul DIP (Digital Input Parallel) diumpankan ke modul scanner SCN41
selanjutnya data dari SCN41 diberikan ke sistem interlocking melalui modul NVC(non vital communication),modul HVLM(hot standby vital logic module) akan merespon data dari NVC untuk selanjutnya memerintahkan modul VROM (vital relay output module) untuk menggerakkan relay-relay interface ke peralatan luar.
Setelah peralatan luar mengeksekusi perintah,maka terdapat deteksi balik yang akan diterima oleh modul VPIM (vital parallel input module) dan melaporkannya kembali ke modul HVLM, selanjutnya diolah data tersebut lalu diumpankan ke NVC-SCN41 dan kemudian ke modul DOP(digital output) selanjutnya ditampilkan berupa indikator di panel kontrol.
1. LCP mempunyai fungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan yang ada di emplasemen stasiun ditampilkan secara visual di panel berupa indikator dan tombol-tombol perintah.
2. Interlocking berfungsi sebagai otak pengolah data segala perintah dari LCP dan deteksi dari peralatan luar melalui relay-relay interface.
3.catu daya berfungsi sebagai power supply bagi seluruh peralatan internal/eksternal,terdiri dari PLN,genset dan batere.
4. Peralatan komunikasi (Local communication console) berguna untuk komunikasi dengan stasiun sebelah ,pusat pengendali ataupun dengan gardu pintu perlintasan. Didalam perangkat komunikasi juga terdapat hubungan blok yang memungkinkan hanya ada satu rangkaian kereta dalam satu section blok.
5. Peralatan luar/ekternal terdiri dari wesel (pemindah jalur kereta api),sinyal cahaya(pemberi tanda apakah kereta api boleh berjalan atau tidak),track circuit dan axle counter (pendeteksi keberadaan kereta api).
Prinsip kerja peralatan sistem persinyalan Westrace :
Operator melakukan instruksi melalui penekan tombol,kemudian instruksi tersebut diolah oleh modul DIP (Digital Input Parallel) diumpankan ke modul scanner SCN41
gambar LCP
selanjutnya data dari SCN41 diberikan ke sistem interlocking melalui modul NVC(non vital communication),modul HVLM(hot standby vital logic module) akan merespon data dari NVC untuk selanjutnya memerintahkan modul VROM (vital relay output module) untuk menggerakkan relay-relay interface ke peralatan luar.
Setelah peralatan luar mengeksekusi perintah,maka terdapat deteksi balik yang akan diterima oleh modul VPIM (vital parallel input module) dan melaporkannya kembali ke modul HVLM, selanjutnya diolah data tersebut lalu diumpankan ke NVC-SCN41 dan kemudian ke modul DOP(digital output) selanjutnya ditampilkan berupa indikator di panel kontrol.
gambar interlocking Westrace
gambar sinyal
gambar wesel
Senin, 09 Mei 2011
Kinerja Team Workshop Sintelis Daop 5 Purwokerto
Peralatan persinyalan di daop 5 Purwokerto menggunakan sistem persinyalan WESTRACE dari Westinghouse Australia sejak tahun 1996 terpasang di 37 stasiun mulai dari stasiun Prupuk-Kutoarjo-Langen.
Sistem persinyalan Westrace terdiri dari sistem interlocking,sistem komunikasi dan didukung peralatan luar yang diintegrasikan secara menyeluruh menjadi suatu sistem yang menjamin kehandalan dalam pengoperasian perjalanan kereta api.
Kegagalan suatu sistem dalam persinyalan dijamin tidak akan membahayakan terhadap perjalanan kereta api karena menganut sistem Fail Safe.
Sistem persinyalan Westrace terdiri dari sistem interlocking,sistem komunikasi dan didukung peralatan luar yang diintegrasikan secara menyeluruh menjadi suatu sistem yang menjamin kehandalan dalam pengoperasian perjalanan kereta api.
Kegagalan suatu sistem dalam persinyalan dijamin tidak akan membahayakan terhadap perjalanan kereta api karena menganut sistem Fail Safe.
Kamis, 28 April 2011
Workshop sintelis Daop 5 Purwokerto berdiri resmi tanggal 4 april 2011 sesuai dengan keputusan direksi PT.Kereta Api no.workshop sintelis mempunyai tugas perbaikan modul-modul persinyalan dan telekomunikasi di wilayah daerah operasi 5 Purwokerto.Kondisi peralatan persinyalan dan telekomunikasi yang dipergunakan di PT.Kereta api dituntut bekerja dengan baik selama 24 jam nonstop melayani perjalanan kereta api agar selalu aman dan lancar.kerusakan salah satu peralatan persinyalan dan telekomunikasi akan mengakibatkan terjadinya kelambatan jadwal perjalanan kereta api,sebagai contoh kerusakan pada LCP (meja pelayanan) di stasiun akan mengakibatkan operator perjalanan kereta api(PPKA) tidak dapat mengoperasikan wesel dan sinyal secara normal sehingga mengakibatkan keragu-raguan baik dari PPKA maupun terhadap masinis yang mengoperasikan kereta tersebut.Kerusakan pada peralatan komunikasi radio loko mengakibatkan terputusnya hubungan komunikasi antara masinis dan pusat pengendali kereta api (PK) sehingga apabila terjadi suatu keadaan yang berbahaya tidak dapat sampai informasi ke masinis.
Kerusakan pada modul-modul persinyalan dan telekomunikasi terjadi akibat berbagai faktor,antara lain : life time peralatan yang terlalu lama sehingga performansinya menurun, kondisi alam yang ekstrim (petir).Untuk mengantisipasi modul-modul yang mengalami masalah life time,workshop sintelis daop 5 purwokerto melakukan langkah-langkah peremajaan terhadap modul yang standby kemudian dipasang di wilayah yang mempunyai tingkat resiko kejenuhan yang tinggi.
Kerusakan pada modul-modul persinyalan dan telekomunikasi terjadi akibat berbagai faktor,antara lain : life time peralatan yang terlalu lama sehingga performansinya menurun, kondisi alam yang ekstrim (petir).Untuk mengantisipasi modul-modul yang mengalami masalah life time,workshop sintelis daop 5 purwokerto melakukan langkah-langkah peremajaan terhadap modul yang standby kemudian dipasang di wilayah yang mempunyai tingkat resiko kejenuhan yang tinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)